Pembahasan Tiga Negara oleh Yi Zhongtian (46 – 冷暖人生/Dua Kehidupan yang Berbeda)

Pembahasan Tiga Negara oleh Yi Zhongtian (46 – 冷暖人生/Dua Kehidupan yang Berbeda)

Di episode yang lalu, prof. Yi sudah membahas bagaimana kemahiran Sun Quan dalam manajemen manusia. Itulah sebabnya, banyak orang bertalenta di kubu Sun Quan. Namun sayang, nasib mereka tidak baik. Sebagian dari mereka tidak berumur panjang. Zhou Yu 36 tahun, Lu Su 46 tahun, Lü Meng 42 tahun. Yang berumur panjang adalah Zhang Zhao, 81 tahun. Selain itu adalah Lu Xun, 61 tahun. Tetapi Zhang Zhao dan Lu Xun pun bernasib kurang baik. Zhang Zhao terkucilkan, sedangkan Lu Xun dipaksa mati. Bagaimana ini bisa terjadi?

Siapakah Zhang Zhao? Kita tidak perlu membahas terlalu panjang, karena Anda tentu sudah sangat mengenal Zhang Zhao. Dia adalah menteri yang sangat berjasa bagi Sun Quan. Ketika Sun Quan mewarisi kepemimpinan, jika bukan karena Zhang Zhao mengajak para pejabat mendukung Sun Quan, posisi Sun Quan tidak akan stabil. Jika bukan karena Zhang Zhao yang mengurus semuanya, Sun Quan tak akan mampu melanjutkan amanah memimpin Wu. Semua urusan administrasi terkait peralihan kekuasaan, diatur oleh Zhang Zhao dengan baik. Apa yang dilakukan Zhang Zhao saat itu sudah seperti seorang perdana menteri. Tak heran ketika Sun Quan hendak mengangkat perdana menteri, semua orang menganggap Zhang Zhao yang paling layak. Kapankah Sun Quan mengangkat perdana menteri? Ketika ia menjadi Duke of Wu, sebelum ia menjadi kaisar. Semua berpendapat Zhang Zhao yang harus menjadi perdana menteri. Namun Sun Quan tidak memberikan jabatan ini kepada Zhang Zhao. Yang menjadi perdana menteri adalah Sun Shao. Alasan Sun Quan adalah karena faktor usia Zhang Zhao. Ia beralasan, Zhang Zhao sudah senior, bila masih menjabat sebagai perdana menteri, akan sangat melelahkan.

Beberapa tahun tak lama setelah Sun Shao menjadi perdana menteri, Sun Shao meninggal dunia.

Kali ini, perlu mengangkat perdana menteri lagi. Lagi-lagi semua orang merekomendasikan Zhang Zhao. Dan lagi-lagi Sun Quan tidak memilih Zhang Zhao. Ia mengangkat Gu Yong sebagai perdana menteri. Maka hilanglah kesempatan Zhang Zhao menjadi perdana menteri. Setelah Sun Quan menjadi kaisar, Zhang Zhao mengajukan permohonan pensiun karena alasan kesehatan. Sun Quan tidak mengizinkan Zhang Zhao beristirahat, ia masih diberikan jabatan kehormatan.

Mengapa Sun Quan tidak memilih Zhang Zhao menjadi perdana menteri?

Kemungkinan pertama, Sun Quan meskipun di satu sisi memiliki perasaan mendalam, namun di sisi lain ia seorang yang dingin. Ia melupakan budi orang lain. Misalnya terhadap Sun Ce. Sun Ce adalah orang yang memberikan jabatan raja kepada Sun Quan. Namun ketika Sun Quan menjadi kaisar, ia tidak memberikan gelar raja kepada Sun Ce dan anak-anaknya. Begitu juga dengan anak-anak dari Zhou Yu, Lu Su, dan Lü Meng. Mereka tidak dijamin kehidupannya.

Tetapi, alasan pertama ini bermasalah, sebab Zhang Zhao masih ada, aneh jika Sun Quan melupakan Zhang Zhao.

Kemungkinan kedua, Sun Quan memendam rasa tak suka kepada Zhang Zhao. Mengapa? Karena saat perang Chibi, Zhang Zhao adalah orang yang menganjurkan Sun Quan menyerah kepada Cao Cao. Tapi, apakah memang harus sebegitunya? Sampai harus beberapa kali menolak mengangkat Zhang Zhao menjadi perdana menteri? Ada orang berpendapat, ini karena perbedaan pandangan. Zhang Zhao selalu berseberangan, selalu berpihak kepada Cao Cao. Tetapi ini pun kurang bisa diterima. Mengapa? Karena setelah perang Chibi, Cao Cao pernah bersurat kepada Sun Quan, menyuruh Sun Quan menyerah dengan membunuh Zhang Zhao dan Liu Bei. Bila Zhang Zhao masuk dalam blacklist Cao Cao, bukankah ini menandakan Zhang Zhao tidak satu pihak dengan Cao Cao?

Kemungkinan ketiga, Sun Quan takut pada Zhang Zhao. Chen Shou berkata, Zhang Zhao adalah orang yang sangat ketat dan keras. Sehingga Sun Quan takut pada Zhang Zhao. Zhang Zhao juga adalah orang yang sangat bersih dan lurus, sehingga Sun Quan menjauhi dia. Ini juga ada buktinya. Ketika Sun Quan mewarisi tahta, ia memperlakukan Zhang Zhao sebagai seorang guru. Zhang Zhao pun tidak sungkan memerankan peran guru bagi Sun Quan, mendidik Sun Quan. Sun Quan adalah orang yang suka bela diri. Ia hobi berburu. Ia sering seorang diri berkuda pergi berburu. Ia pernah hampir diterkam harimau, untungnya harimau hanya menerkam kendali kudanya. Maka Zhang Zhao mengkritik hobi Sun Quan ini. Menurut Zhang Zhao, seorang pemimpin seharusnya bukan mengendalikan kuda, tetapi mengendalikan para pahlawan. Yang dilawan seharusnya adalah negara musuh, bukannya binatang buas. Maka Sun Quan tidak lagi berkuda memburu harimau, tetapi mengendarai kereta memburu harimau. Ia memanah harimau dari kereta. Ketika ada harimau menerjang, ia membunuh harimau dari atas kereta. Zhang Zhao pun mengomel lagi. Sun Quan tidak mengindahkan lagi, ia tetap pergi berburu.

Di sini kita melihat nuansa kekeluargaan pada relasi Sun Quan dengan Zhang Zhao. Bukankah dari kisah ini terlihat Zhang Zhao bagaikan seorang paman yang berusaha mendidikan keponakannya, dan Sun Quan adalah seorang keponakan yang nakal? Namun kita tentu harus sadar bahwa keponakan ini tidak selamanya anak-anak, ia terus bertumbuh dan ia akan menjadi kaisar. Saat Sun Quan sudah hendak jadi kaisar, Zhang Zhao masih mengomel seperti seorang paman, rasanya tidak tepat lagi.

Setelah Sun Quan menjadi raja Wu, Sun Quan mengadakan perjamuan besar di Wuchang. Semua yang hadir bersukaria dan mabuk. Ketika mereka roboh dan mabuk, Sun Quan memerintahkan orang menyiram air dingin agar mereka semua bangun dan kembali minum arak. Zhang Zhao melihat hal ini, langsung berwajah muram dan meninggalkan tempat itu. Sun Quan memanggil Zhang Zhao kembali, berkata bahwa saat itu saat untuk bersenang-senang, mengapa tidak boleh? Zhang Zhao bercerita bagaimana raja Zhou di dinasti Shang tiap hari mabuk-mabukan, membuat kolam dari arak, apakah dia tidak bersenang-senang? Dia juga bersenang-senang! Sun Quan tak bisa berkata-kata. Ia pun membubarkan perjamuan itu.

Maka Sun Quan menilai Zhang Zhao adalah orang yang terlalu kaku dan keras. Ia tidak cocok menjadi perdana menteri, sebab perdana menteri harus senantiasa mendengarkan usulan-usulan para menteri yang lain. Orang yang terlalu kaku akan sulit mendengarkan usulan yang tidak sesuai dengannya.

Tetapi ini membuat kita bertanya, Sun Quan memilih Sun Shao sebagai perdana menteri, apakah ia orang yang tepat?

Di dalam Records of the Three Kingdoms, tidak ada catatan biografi Sun Shao. Padahal ia perdana menteri. Seharusnya orang yang penting bukan? Ini menunjukkan Sun Shao tidak melakukan apa-apa. Lalu mengapa Sun Quan memilih dia?

Sehingga ada kemungkinan keempat, yaitu perdana menteri pertama Sun Quan ini hanyalah dekorasi saja. Ia memang tidak berencana mengangkat orang yang mampu menjadi perdana menteri. Ini pernah dibahas oleh Mr. Tian Yuqing. Zhang Zhao adalah orang yang bukan berperan mengambil keputusan utama. Sedangkan Sun Quan memegang kendali kekuasaan. Dengan kata lain, menurut analisis Mr. Tian, Zhang Zhao bukanlah orang yang penting seperti yang kita bayangkan. Di awal, Zhang Zhao berperan penting. Namun seiring berjalannya waktu, Zhang Zhao semakin tidak penting. Tapi, ini pun membuat kita bertanya lagi, jika Sun Quan memang hanya mengangkat perdana menteri yang dekoratif saja, bukankah dengan demikian Zhang Zhao orang yang tepat? Karena toh Zhang Zhao bukan orang penting lagi?

Jawabannya sederhana saja. Zhang Zhao orang yang tidak penting karena ia tidak langsung berperan mengambil keputusan utama. Tetapi jika ia diberikan peran itu, maka ia pun menjadi orang penting. Begitu ia diberi jabatan perdana menteri, maka ia harus mengambil keputusan utama. Maka ia pun menjadi berperan penting. Dan jabatan perdana menteri pun akan menjadi penting juga, bukan sekadar dekoratif lagi. Ini tentu tidak cocok dengan keinginan Sun Quan, yang tidak ingin Zhang Zhao memegang jabatan penting, sekaligus tidak ingin pula perdana menteri menjadi jabatan penting.

Pertanyaan selanjutnya, Sun Quan sebenarnya ingin Zhang Zhao tidak memegang jabatan penting, ataukah lebih ingin perdana menteri sekadar dekoratif saja?

Kita lihat Zhang Zhao lebih dulu. Sun Quan sudah dipastikan tidak ingin Zhang Zhao berperan penting. Mengapa? Karena Zhang Zhao berbeda. Ketika Sun Quan hendak mengangkat perdana menteri, orang-orang seperti Zhou Yu, Lu Su dan Lü Meng sudah meninggal. Pejabat senior yang tersisa hanya Zhang Zhao. Ingat bahwa Zhang Zhao adalah orang yang dititipi Sun Quan oleh Sun Ce sebelum Sun Ce meninggal. Sun Ce berpesan, jika Sun Quan tidak dapat dikendalikan, Zhang Zhao boleh mengambil alih kekuasaan. Maka jika Zhang Zhao menjadi perdana menteri, kalau suatu ketika terjadi konflik dengan Sun Quan, situasi akan sulit bukan? Dan Zhang Zhao ingat terus pesan Sun Ce ini. Bahkan ia pernah berkata terus terang kepada Sun Quan, bahwa ketika itu Sun Ce bukan menyerahkan Zhang Zhao kepada Sun Quan, melainkan menyerahkan Sun Quan kepada Zhang Zhao. Ada contoh lagi ketika Sun Quan sudah menjadi kaisar, seorang bernama Gongsun Yuan dari Wei hendak menyerah kepadanya. Sun Quan gembira dan hendak memberikan pasukan serta gelar kepada Gongsun Yuan. Para pejabat Sun Quan tidak setuju, mereka menganggap Gongsun Yuan seorang yang tak dapat diandalkan. Zhang Zhao juga termasuk yang tidak setuju. Sun Quan tidak mengindahkan. Mereka berdua adu mulut sengit, hingga Sun Quan tak dapat menahan diri lagi, ia mengeluarkan pedang hendak membunuh Zhang Zhao. Zhang Zhao tidak berkata-kata, ia hanya melihat Sun Quan. Akhirnya Zhang Zhao kembali menceritakan mengapa ia harus melarang Sun Quan, adalah karena janjinya pada ibu suri (ibu Sun Quan) untuk menjaga Sun Quan, lalu menangis tersedu-sedu. Mendengar hal itu, Sun Quan melempar pedangnya dan ikut menangis. Mereka berdua berpelukan dan menangis bersama. Tetapi pada akhirnya, Sun Quan tetap menjalankan keputusannya memberikan gelar kepada Gongsun Yuan. Zhang Zhao setelah tahu pun marah besar dan tidak hadir ke istana lagi. Kita juga tahu bahwa keputusan Sun Quan ini salah karena ternyata Gongsun Yuan malah membunuh utusan Sun Quan.

Zhang Zhao tidak mau hadir ke istana, membuat Sun Quan marah. Ia menyuruh orang menambal pintu rumah Zhang Zhao agar ia tidak bisa keluar. Zhang Zhao juga marah, ia menambal pintu rumahnya dari dalam agar ia tidak bisa keluar. Sun Quan datang ke rumah Zhang Zhao dan memanggil Zhang Zhao dari luar, namun Zhang Zhao tidak menjawab. Sun Quan menyuruh orang membakar rumah Zhang Zhao. Setelah api dinyalakan, Zhang Zhao masih menyuruh orang menutup lebih rapat pintu rumahnya, biar dia mati terbakar. Sun Quan tak bisa apa-apa lagi, ia menyuruh orang memadamkan api. Setelah api padam, Sun Quan tak tahu harus berbuat apa lagi. Ia pun berdiri di depan pintu rumah Zhang Zhao, bagai siswa yang dihukum berdiri oleh gurunya.

Saat ini, putra Zhang Zhao melihat hal ini tak boleh berlanjut terus. Bagaimanapun juga, Sun Quan adalah kaisar. Maka putra Zhang Zhao membawa Zhang Zhao di atas tandu dan pergi ke istana bersama Sun Quan. Sun Quan lalu menulis evaluasi diri yang mendalam.

Saat itu Zhang Zhao sudah setengah pensiun, namun ia masih begitu keras. Bukankah akan parah sekali jika ia menjadi perdana menteri?

Maka Sun Quan tak ingin Zhang Zhao berperan besar. Sun Quan juga tak ingin perdana menteri berperan besar.

Perdana menteri kedua Wu, adalah Gu Yong. Bagaimana dengan Gu Yong? Gu Yong memiliki beberapa prinsip. Pertama, ia tidak berinisiatif berbicara. Ketika Sun Quan bertanya, baru ia menjawab. Kedua, Gu Yong tak pernah berbicara di belakang. Ia selalu berbicara di hadapan Sun Quan. Ketiga, ia tidak seperti Zhang Zhao yang banyak bicara dan mengomel. Gu Yong sedikit berbicara. Pernah suatu kali ketika rapat, Zhang Zhao mulai bicara panjang lebar tentang berbagai masalah negara. Sun Quan tidak bicara. Setelah Zhang Zhao selesai berbicara, Sun Quan bertanya kepada Gu Yong, “Bagaimana menurut tuan perdana menteri?” Gu Yong hanya menjawab satu kalimat, “Apa yang saya dengar sama dengan yang didengar oleh Tuan Zhang Zhao.”

Sehingga bisa kita simpulkan bahwa Gu Yong memerankan jabatan perdana menteri sebagai seorang konsultan. Ini persis sama dengan yang diinginkan Sun Quan. Sun Quan memang menginginkan perdana menteri yang berupa konsultan, bukan perdana menteri seperti manajer. Sun Quan ingin perdana menterinya tidak melampaui posisi seharusnya, bisa membantu tanpa menambah keruwetan, mampu memberi masukan ketika ada masalah, tetapi jika tak ada masalah, perdana menteri cukup jadi simbol saja.

Gu Yong berhasil menjalankan peran ini. Ia menjadi perdana menteri selama 19 tahun. Ia meninggal dengan tenang di usia 76 tahun.

Setelah Gu Yong, yang menjabat perdana menteri Wu adalah Lu Xun. Di sini masalah muncul. Keluarga Lu dan keluarga Sun adalah seteru. Ketika Sun Quan bertanya kepada Lü Meng, siapa yang layak menggantikannya, dan Lü Meng menjawab Lu Xun, Sun Quan sampai harus mengulangi pertanyaan itu, dan Lü Meng kembali menjawab Lu Xun. Konflik keluarga Lu dan keluarga Sun bermula sejak Yuan Shu. Kakek paman Lu Xun adalah Lu Kang. Yuan Shu pernah meminta bantuan bahan makanan kepada Lu Kang. Karena menganggap Yuan Shu seorang pemberontak, maka Lu Kang tidak membantunya. Yuan Shu marah dan mengutus Sun Ce menyerang Lu Kang. Setelah perang selama dua tahun, akhirnya Lu Kang kalah dan meninggal. Keluarga Lu Kang sekitar 100 orang juga ikut terbunuh separuhnya.

Setelah Lu Xun menjadi penerus Lü Meng, Sun Quan dan Lu Xun pernah berdialog. Dialog ini dicatat di Records of the Three Kingdoms di biografi Lü Meng. Di dalam dialog tersebut, Sun Quan memberikan penilaian kepada Zhou Yu, Lu Su dan Lü Meng. Penilaian Sun Quan terhadap Zhou Yu sangat tinggi. Menurut Sun Quan, belum ada orang yang layak mewarisi keberhasilan Zhou Yu. Sun Quan kemudian melanjutkan, sekarang Andalah orang itu. Di sini berarti Sun Quan memandang Lu Xun sebagai Zhou Yu kedua. Maka betapa besar harapan Sun Quan kepada Lu Xun. Lu Xun juga tidak mengecewakan harapan tersebut. Ia sangat berjasa.

Sehingga setelah Gu Yong meninggal, Lu Xun menjadi perdana menteri.

Namun hanya satu tahun menjabat, Lu Xun harus dipaksa mati oleh Sun Quan. Di episode sebelumnya sudah dijelaskan bahwa putra Sun Quan, yaitu Sun He dan Sun Ba saling berebut kekuasaan. Saat itu para pejabat negara Wu pun terbagi menjadi dua kubu, kubu yang mendukung Sun He dan kubu yang mendukung Sun Ba. Lu Xun termasuk pendukung Sun He. Lu Xun berkali-kali menulis surat kepada Sun Quan untuk membicarakan hal ini, namun Sun Quan tidak menggubrisnya. Sun Quan malah mengirim orang ke tempat Lu Xun untuk menyalahkan Lu Xun. Beberapa keponakan Lu Xun juga diusir karena mendukung Sun He. Di tengah kesusahan dan keterjepitan ini, Lu Xun akhirnya meninggal.

Herannya, setelah Lu Xun meninggal, justru pendukung Sun He yaitu Zhuge Ke yang menjadi perdana menteri.

Maka jelas kematian Lu Xun bukan sekadar karena perebutan kekuasaan putra mahkota, tetapi ada penyebab lain yang lebih mendalam. Apakah itu? Nantikan di episode berikutnya.

(gambar dari 作品人物网)

There are 2 comments for this article
  1. Choirul Huda at 2:25 pm

    ebuset, bersambungnya pas bener. bikin penasaran.wkwkwkw

    lu xun kasian banget, sun quan kayak ga inget jasanya waktu doi ngusir liu bei. tapi emang tokoh2 SGYY kalo udah tua pada keblinger. termasuk Guan Yu yg makin arogan. btw ditunggu lanjutannya ya om…

    • admin Author at 1:02 am

      Kayaknya tidak cuma di zaman Tiga Negara saja, di dinasti Han, Han Xin juga bernasib sama di bawah Liu Bang, banyak berjasa di awal, tetapi tidak berakhir dengan happy ending. Mungkin untuk mengingatkan kita nanti jika tua jangan keblinger hehe
      Seri pembahasan Tiga Negara oleh Yi Zhongtian ini memasuki seri-seri akhir kak, pembahasan akan lebih masuk ke dalam inti dari sejarah ini, hal-hal yang mendasar di era itu. Tunggu ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *