Tradisi Yasuiqian (uang angpao) saat Tahun Baru Imlek

Yasuiqian (atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama uang angpao), merupakan salah satu tradisi etnis Han saat tahun baru. Biasanya yasuiqian diberikan saat malam tahun baru oleh senior kepada junior, atau saat tahun baru ketika junior melakukan bainian (memberi ucapan selamat tahun baru). Konon yasuiqian dapat menolak bala, sebab sui (岁, umur) dan sui (祟, roh jahat) bunyinya sama. Generasi muda memperoleh yasuiqian melambangkan keselamatan menempuh hidup satu tahun.

Karena orang beranggapan anak-anak mudah dipengaruhi roh jahat, maka yasuiqian digunakan untuk melawan roh jahat, membantu anak kecil melewati tahun baru dengan selamat, serta memberikan ucapan berkat agar dalam satu tahun mendatang mereka dapat hidup sehat dan aman.

Dalam sejarah, yasuiqian dibagi menjadi dua macam, selain yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak, masih ada lagi yang diberikan oleh senior kepada orang yang lebih tua. Yasuiqian jenis ini mengandung makna sui yang berarti usia, yakni mengharapkan orang tua dapat panjang umur.

Yasuiqian yang paling awal muncul pada dinasti Han. Saat itu yasuiqian juga disebut yashengqian, atau dayashengqian. Uang ini bukanlah uang yang digunakan secara umum, melainkan uang khusus untuk menolak bala. Uang ini paling awal muncul pada dinasti Han. Pada permukaannya terukir tulisan penuh harapan, misalnya qian qiu wan sui (千秋万岁, umur panjang selamanya), tianxia taiping (天下太平, negara makmur sejahtera), dan sebagainya. Di baliknya, terukir berbagai gambar pola, seperti naga dan phoenix, kura-kura dan ular, ikan kembar, dan sebagainya.

Pada dinasti Tang, tradisi beramal sangatlah populer. Waktu itu tahun baru Imlek merupakan “hari Lichun”, yaitu hari saat para penghuni istana saling mengucapkan selamat. Tradisi ini tidak ada di kalangan rakyat jelata. Dalam buku Zizhi Tongjian, dicatat peristiwa kaisar memberikan hadiah uang saat putra Yang Guifei lahir, yang juga melambangkan jimat untuk menolak bala. Setelah dinasti Song dan Yuan, tahun baru Imlek ditetapkan pada tanggal 1 bulan pertama. Tradisi yang pada awalnya dijalankan pada saat lichun, kini digeser ke tahun baru. Tradisi beramal ini menjadi tradisi memberikan yasuiqian kepada anak-anak.

Dulu, yasuiqian bukanlah berupa uang sebenarnya, melainkan hanyalah benda untuk melambangkan uang, dengan harapan memberikan kesan mengagumkan. Namun pada perkembangannya, makna yasuiqian berubah, menjadi lebih nyata, sehingga yang digunakan adalah uang asli.

(Diterjemahkan dari Chinese Language and Culture Education Online)

Photo credit: risdian - rian via Visual hunt / CC BY-NC-ND

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *